Di jantung Masjid Nabawi berdiri delapan pilar yang signifikan secara historis: enam di daerah Rawdah dan dua di dalam Ruang Suci. Mereka menandai tempat-tempat di mana, selama masa Nabi ﷺ, batang palem pernah menopang atap masjid. Sejak era suci itu, setiap perluasan atau renovasi telah dengan hati-hati melestarikan posisi asli pilar-pilar ini, menjembatani zaman modern kita dengan fase paling awal sejarah Islam. Berdiri di dekat pilar-pilar ini menawarkan hubungan dengan kehidupan Nabi ﷺ kepada setiap peziarah.
Berikut adalah denah bagian depan Masjid Nabawi dan mengidentifikasi pilar-pilar tempat peristiwa atau tindakan penting terjadi. Berikut ini adalah:
- Ustuwaanah Hannanah
- Ustuwaanah Sareer
- Ustuwaanah Tawbah
- Ustuwaanah Aisha
- Ustuwaanah Ali
- Ustuwaanah Wufood
- Ustuwaanah Jibreel
- Ustuwaanah Tahajud
Ustuwaanah Hannanah
Dikenal sebagai tiang yang menangis, tempat berkah ini adalah tempat di mana Nabi ﷺ shalat. Sebelum mimbar, berdiri sebuah pohon kurma di sini, yang digunakan oleh Nabi ﷺ selama khotbah. Ketika mimbar dibangun, pohon itu menangis karena kehilangan kedekatan dengan zikir Allah sampai Nabi ﷺ menghiburnya. Setelah itu, pohon tersebut mengering dan dikuburkan.
Nabi ﷺ bersabda, “Pohon ini menangis karena zikr Allah selalu dekat dengannya. Kini, setelah mimbar didirikan, ia kehilangan zikr di sekitarnya. Seandainya aku tidak meletakkan tanganku di atasnya, ia akan terus menangis hingga Hari Kiamat.”
Ustuwaanah Sareer
Tiang Sareer menandai tempat di mana Nabi Muhammad ﷺ beristirahat selama menjalani I'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Tempat tidurnya terbuat dari pelepah kurma, dan bantalnya terbuat dari kulit yang diisi dengan serat kurma. Setelah hijrah, Nabi Muhammad ﷺ melaksanakan I'tikaf setiap tahun selama hari-hari suci ini, dengan mendedikasikan dirinya untuk beribadah.
Ustuwaanah Tawbah
Abu Lubabah, seorang sahabat Nabi Muhammad yang terkenal, pernah memberi tahu kaum Yahudi Bani Quraizhah tentang nasib mereka selama Perang Khandaq, yang menyebabkannya sangat sedih. Dia mengikat dirinya sendiri ke pohon kurma masjid, bersumpah tidak akan melepaskan ikatan tersebut sampai Allah menerima taubatnya. Setelah beberapa hari mengalami kesulitan, Nabi Muhammad ﷺ menerima wahyu tentang pengampunannya dan melepas ikatannya setelah shalat Subuh.
Ustuwaanah Aisha RA
Tempat ini juga disebut Ustuwaanah Qur'ah. Aisyah RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda: "Di dalam masjid ini terdapat satu tempat yang jika orang-orang mengetahui keutamaan dan keberkahannya, mereka akan berbondong-bondong menuju ke sana untuk shalat di tempat tersebut sehingga mereka harus melakukan undian (i.e., Qur'ah) untuk menentukan siapa yang bisa shalat di sana." Orang-orang meminta Aisyah RA untuk menunjukkan tempat tersebut, tetapi beliau menolak. Kemudian, atas desakan Abdullah bin Zubair RA, beliau menunjukkan tempat itu. 3 Oleh karena itu, tempat ini disebut Ustuwaanah Aisyah, karena hadits ini diriwayatkan oleh beliau, dan tempat yang tepat ditunjukkan oleh beliau. 4 Faktanya, Abu Bakar dan Umar RA seringkali shalat di tempat ini.
Ustuwaanah Ali RA
Ustuwaanah Ali RA, juga dikenal sebagai Ustuwaanah Mah'ras atau Hars yang berarti "perlindungan," adalah sebuah tiang yang menandai lokasi di mana para sahabat Nabi Muhammad ﷺ bertugas menjaga keamanan. Karena Ali bin Abi Thalib RA sering bertugas di sini, maka tempat ini dinamakan Ustuwaanah Ali RA. Nabi Muhammad ﷺ juga sering melewati tempat ini ketika memasuki masjid dari kamar istrinya, Aisyah RA. Hal ini menunjukkan bahwa tempat ini memiliki signifikansi yang besar dalam sejarah Islam.
Ustuwaanah Wufood
'Wufood' berarti delegasi atau utusan. Setiap kali utusan dari berbagai suku datang untuk menemui Nabi ﷺ, mereka didudukkan di sini, dan di sinilah beliau biasa menemui mereka, berbincang dengan mereka, dan mengajarkan Islam kepada mereka.
Ustuwaanah Jibril
Tiang Persegi Makam (Ustuwanah Murba' al-Qabr) berada di dalam kompleks makam Nabi, tidak terlihat dari luar, sejajar dengan Tiang Delegasi. Didirikan kemudian, tiang ini menandai pintu rumah Fatimah RA, yang dapat diakses melalui gang sempit antara rumahnya dan rumah Aisyah RA. Nabi ﷺ menggunakan pintu ini untuk mengunjungi Fatimah dan Ali RA. Juga dikenal sebagai Tiang Jibril, konon Jibril AS menyampaikan wahyu di sini, dengan menjelma sebagai Dihyah Al-Kalbi.
Ustuwaanah Tahajjud
Tiang Shalat Malam berdiri di belakang rumah Fatimah RA dan Ali RA, dekat dengan Mihrab al-Tahajjud di Ruang Suci. Tempat ini, yang sekarang ditutupi ubin keramik, menandai tempat di mana sebuah karpet digelar untuk Nabi ﷺ melakukan shalat Tahajjud pada malam hari, setelah semua orang pergi.
Sumber dari:
https://www.instagram.com/p/DE76YTNIIdB/?igsh=MTR3dW55YWJ4b2hodg==
https://thepilgrim.co/