Terjebak dalam Kenikmatan Dunia dan Melupakan Akhirat
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا دِيْنَهُمْ لَهْوًا وَّلَعِبًا وَّغَرَّتْهُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا ۚ فَا لْيَوْمَ نَنْسٰٮهُمْ كَمَا نَسُوْا لِقَآءَ يَوْمِهِمْ هٰذَا ۙ وَمَا كَا نُوْا بِاٰ يٰتِنَا يَجْحَدُوْنَ
"(yaitu) orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda gurau, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Maka, pada hari ini (Kiamat), Kami melupakan mereka sebagaimana mereka dahulu melupakan pertemuan hari ini, dan karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 51)
Peringatan keras kepada mereka yang menjadikan agama hanya sebagai formalitas atau hiburan, tanpa pemahaman dan pengamalan yang sungguh-sungguh. Orang-orang yang terjebak dalam kenikmatan dunia dan melupakan akhirat akan mendapatkan balasan berupa dilupakan oleh Allah di akhirat kelak. Ini adalah konsekuensi dari sikap lalai mereka terhadap peringatan dan tanda-tanda kekuasaan Allah yang telah diberikan kepada mereka.
Zikir dan ilmu adalah dua hal yang memiliki nilai abadi, sehingga kita harus berusaha untuk selalu dekat dengan Allah dan menambah ilmu yang bermanfaat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: "Dunia itu terlaknat, dan terlaknat pula apa yang ada di dalamnya, kecuali zikir kepada Allah dan segala sesuatu yang mendekatkan kepada-Nya, serta orang yang berilmu dan orang yang belajar." (HR. Tirmidzi No. 2322, Ibnu Majah No. 4112, dan disahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
Sumber : Tafsir Al Quran