السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman

وَا للّٰهُ  اَنْزَلَ  مِنَ  السَّمَآءِ  مَآءً  فَاَ حْيَا  بِهِ  الْاَ رْضَ  بَعْدَ  مَوْتِهَا  ۗ اِنَّ  فِيْ  ذٰلِكَ  لَاٰ يَةً  لِّقَوْمٍ  يَّسْمَعُوْنَ

"Dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi yang tadinya sudah mati. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran)."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 65)

Hujan merupakan salah satu bukti kebesaran Allah dalam menjaga kehidupan di bumi. Melalui hujan, tanah yang sebelumnya kering dan tandus menjadi subur kembali, sehingga tumbuh-tumbuhan dapat tumbuh dan memberikan makanan bagi makhluk hidup lainnya. Dengan memahami hal ini, manusia diharapkan selalu bersyukur dan mengingat Allah saat menerima nikmat hujan.

Kita harus menyadari bahwa segala bentuk kehidupan di dunia ini bergantung pada rahmat dan kekuasaan Allah. Oleh karena itu, kita harus selalu bersyukur dan memohon agar nikmat yang diberikan-Nya menjadi berkah serta bermanfaat bagi kehidupan kita dan makhluk lainnya.

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, Rasulullah ketika melihat hujan turun, beliau mengucapkan:

"اللهم صيبًا نافعًا"

"Ya Allah, jadikanlah hujan ini sebagai hujan yang bermanfaat." (HR. Bukhari, no. 1032)